BAHAN KERAMIK DAN PENGGOLONGAN PRODUK KERAMIK (RINGKASAN)
M.DACHYAR EFFENDI
BPPT
Dalam pembuatan keramik, bagian terpenting adalah pembuatan badan keramik. Singer dan Singer (1984), menyebutkan bahwa jenis badan keramik dapat berupa heavy clay, refractory dan pottery atau white ware. Setiap jenis badan keramik tersebut mempunyai berbagai variasi sesuai dengan sifat-sifat keramiknya. Dengan demikian, badan keramik dapat dibuat dengan berbagai variasi secara terus menerus dimulai dari brick ware berbahan baku heavy clay sampai dengan hard porcelain berasal pottery.
Norton, 1970 dan Budnikov (1964) menyatakan bahwa, dalam pembuatan keramik dikenal badan keramik triaxial dan non triaxial. Badan keramik triaxial adalah badan keramik yang dibuat berdasarkan atas tiga komposisi bahan, yaitu bahan plastis (clay), bahan pengisi (kuarsa) dan bahan pelebur (feldspar).
- bahan plastis : adalah bahan yang berfungsi sebagai bahan pengikat dan memberi kemudahan dalam pembentukan badan keramik pada kondisi mentah. Bahan ini bisa berupa ball clay, kaolin dan bentonit
- bahan pengisi : adalah bahan tidak plastis yang berfungsi sebagai bahan pengisi untuk membentuk rangka atau kekuatan. Bahan ini bisa berupa kuarsa, feldspar, alumina, pegmatit dan samot/pecahan produk keramik
- bahan pelebur : bahan tidak plastis yang berfungsi sebagai pelebur yang mengikat bahan pengisi atau rangka pada temperatur tinggi, sehingga membentuk barang-barang keramik. Bahan ini dapat berupa feldspar, kapur, dolomit, nephelin syenit.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk membagi bahan mentah keramik, antara lain :
a. Berdasarkan asal bahan mentah keramik : bahan mentah keramik alam, seperti kaolin, lempung, felspar, kuarsa, piropilit dan sebagainya, bahan mentah keramik buatan, seperti : mulit, SiC, Nitrida, H3BO4, dan sebagainya.
b. Berdasarkan sifat keplastisan bahan mentah keramik : Bahan mentah keramiuk plastis seperti ball clay, kaolin, bentonit, dan sebagainya. Bahan mentah non plastis seperti felspar, kuarsa, kapur, dolomit dan sebagainya.
c. Berdasarkan penggunaan bahan mentah keramik : Bahan mentah keramik untuk pembuatan badan seperti kaolin, ball clay, kuarsa, dolomit, kapur piropilit dan sebagainya. Bahan mentah keramik untuk pembuatan glasir, seperti bahan mentah untuk pelebur(asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3, BaCO3, Pb3O4, dan sebagainya), sebagai bahan opacifier (SnO2, ZrO2 dll), sebagai bahan pewarna (senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa nikel, senyawa krom dll)
Pembagian bahan mentah menurut fungsinya dalam komposisi keramik (Mitchel 1975): bahan-bahan pembentuk kerangka atau pengisi (lempung, silika, zirkon, titania, silimanit, bauksit dan sebagainya), bahan-bahan pembentuk gelas atau bahan-bahan pengikat (silika, oksida borat, oksida phosphor, oksida arsen, dan sebagainya), bahan-bahan yang dapat menghasilkan sifat-sifat khusus seperti warna (bahan organik),sensitivity (CdS, AgCl), machinability (produk-produk alumina tinggi, cermet dsb), Bahan-bahan tambang/penolong : air, minyak, bahan-bahan perekat organik, elektrolit, dsb
1. Mineral lempung
Adalah senyawa-senyawa alumina silikat hidrat, mempunyai butir sangat halus dan merupakan mineral yang dominan dalam lempung.
Kerr membagi mineral lempung menjadi beberapa kelompok, yaitu :
§ Kelompok Kaolin : Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O), Dickite, Nacrite, Halloysite, Allophane,
§ Kelompok Montmorillonit : Montmorillonit, Reidellite, Montronite, Saponite
§ Kelompok lempung yang mengandung alkali : Metabentonite K2O-MgO, Mica lempung SiO2-H2O dalam jumlah bervariasi (termasuk illit)
2. Feldpar
Menurut White Ware Division, of The American Ceramic Society feldspar adalah suatu kelompok mineral batuan beku yang terutama terdiri dari senyawa alumina silikat dari K, Na, dan Ca yang pada umumnya satu kation basa merupakan kation utama. Feldspar mempunyai rumus umum MZ4O8(M adalah kation Na+, K+, Ca2+ ,atau kadang-kadang NH+ atau Ba2+, Sedangkan Z adalah kation Al3+ yang kadang-kadang diganti Si4+ atau Fe3+).
Komposisi kimia dan beberapa mineral feldspar sebagai berikut
Mikroklin:
KalSi3O8 dengan komposisi K20 16,9% , Al2O3 18,4%, SiO2 64,7% dengan stuktur kristal triklinik.
Ortoklas:
KAlSi308 dengan komposisi seperti mikrolin, sedangkan struktur kristalnya berbentuk monoklinik.
Albit:
NaAlSi3O8 dengan komposisi Na2O
11,8%, AL2O3 19,4% SiO2 68,8% dengan struktur kristal triklinik.
Anortit:
CaAl2SiO8 dengan komposisi CaO 20,1%, Al203 36,62%, Si02 43,28% dengan struktur kristal triklinik.
Berdasarkan warna dan kekerasannya, feldspar sukar dibedakan karena sering ditemukan dalam warna yang sama, meskipun jenis mineralnya berbeda; demikian pula kekerasannya hampir sama, yaitu antara 6 dan 6,5.
Dari mekanisme reaksi dalam proses pembuatan keramik halus, dapat dilihat peranan feldspar sebagai bahan pelebur. Feldspar mempunyai titik lunak pada suhu 1250° sampai 1285 °C. Menurut Steger titik lunak feldspar lebih tinggi dari pada titik leburnya. Hal ini dibuktikan bahwa dibawah titik lunak feldspar telah mulai bereaksi dengan lenpung dan membantu vitrivikasi. Pada kenaikan temperatur, feldspar menjadi lebih aktif, mula-mula akan melarutkan bahan-bahan lempung dan selanjutnya butir-butir kuarsa. Pada temperatur yang lebih tinggi akan mulai terbentuk mullit. Sifat barang keramik yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh jenis feldspar yang digunakan. Keramik halus yang dihasilkan akan padat tanpa terjadi perubahan bentuk apabila sebagai pelebur digunakan kalium feldspar, sedangkan jika natrium feldspar yang digunakan maka keramik yang dihasilkan akan mudah mengalami perubahan bentuk dan cenderung lebih regas.
Kalsium feldspar meningkatkan fluiditas bahan gelas dan menyebabkan perubahan bentuk, disamping terbentuknya gelembung-gelembung.
Karena jenis mineral feldspar merupakan faktor yang penting dalam kaitannya dengan mutu barang yang dihasilkan, maka kontrol kualitas bahan merupakan tahap yang tidak dapat diabaikan.
Feldpar ditemukan antara lain di : Bonti Kalimantan Barat, Banjarnegara, Lampung, Sulteng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar